Halaman

Selasa, 23 Oktober 2018

Kota Mangga dan Anggur

Kota Probolinggo

Daerah tempat tinggal sekaligus tempat kelahiran saya merupakan kota kecil yang memiliki suasana yang cukup nyaman yang dinamakan sebagai kota Probolinggo. Sebutan dari kota ini yaitu kota mangga dan anggur.
Daerahnya dekat sekali dengan pesisir pantai utara jawa (pantura) dan jalannya merupakan bekas pembuatan jalan anyer sampai panarukan yang di buat Daendles orang eropa yang menjajah indonesia. Kota probolinggo terletak sekitar 100 KM sebelah tenggara kota Surabaya, dan kota Probolinggo berbatasan dengan selat madura di sebelah utara, serta kabupaten probolinggo di sebelah timur, selatan, dan tengah. Kota ini juga terdapat pelabuhan perikanan yang cukup besar yang dinamakan pelabuhan tanjung tembaga.  Dipelabuhan tersebut juga dibangun tempat wisata yang dinamakan sebagai BJBR (Bee Jay Bakau Resort), yaitu sebuah tempat wisata yang difokuskan sebagai tempat budidaya tanaman bakau. Tidak hanya tanaman bakau, disana juga dibangun sebuah pantai buatan. Foto di atas adalah salah satu foto pemandangan wisata alam berupa air terjun yang ada di kabupaten probolinggo yaitu krucil. air terjun itu dinamakan aiir terjun pesati. Masih banyak lagi wisata alam di kota Probolinggo seperti pegunungan, perbukitan dan wisata air terjun air terjun.
Di kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup kencang dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan ‘’Angin Gending’’. Tiupan angin tersebut juga memiliki manfaat yang cukup besar bagi kota Probolinggo. Setiap musim angin datang  (khususnya jika ada “angin gending”) , pohon mangga yang ada di setiap rumah maupun taman kota Probolinggo akan bebuah dengan jumlah yang sangat banyak. Sampai pohon tersebut akan mengalami  kemiringan hingga 30ᵒ.  Maka dari itu kota Probolinggo juga biasa disebut dengan kota mangga.
Karakteristik sosial penduduk kota probolinggo dapat di liat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budayanya yang sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan di tinjau dari suku, sebagian besar merupakan suku jawa dan madura yang terkenal ulet, luges, terbuka, dan kuat mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi). Salah satu ciri khas budaya masyarakat probolinggo yang sangat melekat adalah seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik, dan seni rupa.
Status sungai-sungai utama yang terdapat di kota Probolinggo adalah sungai kedunggaleng, umbul, banger, legundi, kasbah dan pancur. Dengan rata-rata panjang aliran sungai mencapai 4,94 KM. Yang terpanjang adalah aliran sungai Banger dengan panjang aliran 6,40 KM dan yang terpendek alirannya adalah sungai pancur hanya 3,20 KM. Sungai di manfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini karena di mungkinkan karena sungai belum tercemar oleh industri besar di kota Probolinggo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar